10 Jalanan Termahal di Dunia

Fifth Avenue (New York City)
Price-per-square foot, per year : $1,850
Price in 2007 : $1,500
Meski ada banyak atraksi yg ditawarkan New York, tetapi sulit menemukan tempat orang berkumpul yang paling ramai selain di Fifth Avenue dari Central Park sampai Bryant Park. Meskipun itu melewati Saks, Cartier, Bergdorf Goodman sampai the Apple Store, branding Fifth Avenue berpengaruh ke retailer dan berpeluang mendapatkan penghasilan besar. Hasilnya, harga sewa disini paling mahal di dunia dan tetap bertahan hingga sekarang.

Causeway Bay (Hong Kong)
Price-per-square foot, per year: $1,200
Price in 2007: $1,200
Madison Avenue adalah lokassi termahal kedua di New York City. Bagaimanapun tidak terlihat bahwa kawasan itu sekuat Fifth Avenue untuk tahun2 mendatang. Menurut Gene Spiegelman, executive director of retail services at Cushman & Wakefield, kesempatan disitu sudah hilang dan retailer mencoba meminta harga yang lebih murah.

Madison Avenue (New York City)
Price-per-square foot, per year: $1,200
Price in 2007: $1,200

Madison Avenue adalah lokassi termahal kedua di New York City. Bagaimanapun tidak terlihat bahwa kawasan itu sekuat Fifth Avenue untuk tahun2 mendatang. Menurut Gene Spiegelman, executive director of retail services at Cushman & Wakefield, kesempatan disitu sudah hilang dan retailer mencoba meminta harga yang lebih murah.

Avenue Des Champs (Paris)
Price-per-square foot, per year: $1,134
Price in 2007: $922
Sedikit sekali jalan di dunia yang terintegrasi dengan high-end fashion seperti the Champs-Elysees. Properti di kawasan itu berkembang menjadi mega stores, seperti the 20,000-square-foot Louis Vuitton showroom danthe Virgin Atlantic shops, dimana itu adalah toko paling besar mereka di seluruh Eropa.

Via Montenapoleone (Milan)
Price-per-square foot, per year: $983
Price in 2007: not available
Milan adalah ibukota fashion Italia, dan Via Montenapoleone adalah jalan yang menawarkan pusat perbelanjaan terbaik. Semua yang kamu bayangkan–dari Gucci dan Louis Vuitton hingga Prada and Salvatore Ferragamo–dapat ditemukan disini.

Via Condotti (Rome)
Price-per-square foot, per year: $909
Price in 2007: not available
Kunci untuk harga retail sedang stagnan. Dimanapun tempat yang terdapat banyak turis berkumpul sepertinya adalah tempat dimana ditemukannya retail properti termahal. Itu membuat Via Condotti, dekat the Spanish Steps, adalah tempat untuk fine shops. Jalan yang pernah dikisahkan beberapa penulis seperti Lord Byron, John Keats and Percy Shelley sekarang menjelma menjadi tempat penjualan barang2 mewah seperti Valentino and Hermes.

East 57th Street (New York City)
Price-per-square foot, per year: $900
Price in 2007: $900
East 57th Street berada diantara tempat yang paling strategis untuk retailer di New York, yaitu Madison Avenue and Fifth Avenue. Pengunjung menginap di Four Seasons–salah satu hotel termahal di Manhattan–dimana jika mereka ingin belanja, cukup hanya dengan melangkahkan kaki di depan pintu mereka. Banyak pilihan tersedia, dimulai dari Tiffany & Co. pojokan Fifth dan bergerak turun ke Tourneau di ujung Madison.

Grafton Street (Dublin)
Price-per-square foot, per year: $824
Price in 2007: $668
Pertumbuhan ekonomi Irlandia menyebabkan meningkatnya belanja konsumsi. Ketika beberapa Irish menggunakan euronya untuk liburan ke New York, sebagian besar lainnya–sebagaimana pengunjung mancanegara lain–menuju Grafton Street, yang berlokasi di pusat kota Dublin sampai Trinity College. Namun melambatnya kembali pertumbuhan Irlandia dan beberapa masalah perbankan, sedikit menghambat pertumbuhan ekonomi di jalan ini untuk tahun depan.

New Bond Street (London)
Price-per-square foot, per year: $810
Price in 2007: $813
New Bond Street, perluasan dari “old” Bond Street di West End, dulu adalah salah satu contoh kawasan pinggiran. Tetapi sekarang, jalan ini merupakan salah satu properti paling mahal di dunia. Perlambatan ekonomi Inggris akibat resesi, mengakibatkan adanya penurunan–tetapi hanya sedikit.

Ginza (Tokyo)
Price-per-square foot, per year: $794
Price in 2007: $683
The Ginza District adalah percampuran antara kebudayaan baroq revivalisme Jepang, desain ultra-modern, bangunan gedung perusahaan modern seperti Sony Building dan bangunan Georgian Eropa. Kepercayaan konsumen adalah pertanyaan pada 2009 ini. Meskipun orang Jepang berpengalaman menghadapi resesi, tetap saja tabungan orang Jepang biasanya sangat banyak selama masa-masa sulit.

sumber